Terdengar dentingan kecapi sumbang
Mengalir dan menyeruak
Seperti percik-percik air pancuran
Membasuh dan menyiram jiwa
Di tengah hiruk pikuk dan cucuran peluh
Ia menyayat menikam
Sepasang sepatu robek berdebu
Tergolek setia menunggu
Tudung jerami kacamata gelap
Kukunya hitam lusuh dan kasar
Menggapai-gapai di dawai karatan
Senyumnya kering dan getir
Sebuah nyanyian usai dipetik
Ada tepuk tangan riuh
Ia menggapai tongkat kehidupan
Renggangkan jemari tangan
Tudung jerami kacamata gelap
Kukunya hitam, lusuh, dan kasar
Menggapai-gapai di dawai karatan
Senyumnya kering dan getir
Tersenyum lega untuk segalanya
Begitu jantan perkasa
Perjuangan dalam gelap dan pekat
Nyanyian siang dan malam
Nyanyian siang dan malam
Mengalir dan menyeruak
Seperti percik-percik air pancuran
Membasuh dan menyiram jiwa
Di tengah hiruk pikuk dan cucuran peluh
Ia menyayat menikam
Sepasang sepatu robek berdebu
Tergolek setia menunggu
Tudung jerami kacamata gelap
Kukunya hitam lusuh dan kasar
Menggapai-gapai di dawai karatan
Senyumnya kering dan getir
Sebuah nyanyian usai dipetik
Ada tepuk tangan riuh
Ia menggapai tongkat kehidupan
Renggangkan jemari tangan
Tudung jerami kacamata gelap
Kukunya hitam, lusuh, dan kasar
Menggapai-gapai di dawai karatan
Senyumnya kering dan getir
Tersenyum lega untuk segalanya
Begitu jantan perkasa
Perjuangan dalam gelap dan pekat
Nyanyian siang dan malam
Nyanyian siang dan malam
Comments (0)
The minimum comment length is 50 characters.