Verse l
Kehidupan kejam begitu jelas sangat tajam
Tatapan mata terang benderang sekilas perang duduk manis sambil pegang parang
Satu persatu berlomba menjadi babu
Depresi telah tutupkan semua pintu
Lalu mau apa jika takdir berkata itu
Tak ada insan yang membuat kita kaya raya
Semua manusia itu sekedar perantara
Jatuh bangun di dalam musik
Entah siapa datang mengusik
Iblis kian tertawa cantik
Mungkin aku sedang tercekik
Verse ll
Ku dapatkan manis bagai sentuhan
Dan pahit yang kudapat layak satu pukulan
Aku tidak depresi, aku tidak pula sedih
Racuni diri sebagai pengganti agar ku takkan mati
Tanpa intimidasi, hidup tak teratasi
Bagai inti anti-sari, anugrahi bunuh diri
Hidup yang ku pilih, pantaskah kudapati
Meditasi takkan pulih, layak sakit hati nagasaki
Kehidupan kejam begitu jelas sangat tajam
Tatapan mata terang benderang sekilas perang duduk manis sambil pegang parang
Satu persatu berlomba menjadi babu
Depresi telah tutupkan semua pintu
Lalu mau apa jika takdir berkata itu
Tak ada insan yang membuat kita kaya raya
Semua manusia itu sekedar perantara
Jatuh bangun di dalam musik
Entah siapa datang mengusik
Iblis kian tertawa cantik
Mungkin aku sedang tercekik
Verse ll
Ku dapatkan manis bagai sentuhan
Dan pahit yang kudapat layak satu pukulan
Aku tidak depresi, aku tidak pula sedih
Racuni diri sebagai pengganti agar ku takkan mati
Tanpa intimidasi, hidup tak teratasi
Bagai inti anti-sari, anugrahi bunuh diri
Hidup yang ku pilih, pantaskah kudapati
Meditasi takkan pulih, layak sakit hati nagasaki
Comments (0)
The minimum comment length is 50 characters.