Perjalanan yang menakjubkan
Membuka mata fikiranku
Angin laut menyeret langkahku ke seberang
Aku ingin melihat di sana
Di balik bukit yang tandus
Perjalanan yang menggetarkan
Menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak timbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur
Ketika aku tanya ia tersenyum jabat tanganku
Ia tak pernah tahu siapa gerangan ayah-ibunya
Yang masih diingat angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak ke pantai
Sejak saat itu yang dia tahu
Setiap hari harus di sini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
Untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah
Semakin jauh ke lembah di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi?
Membuka mata fikiranku
Angin laut menyeret langkahku ke seberang
Aku ingin melihat di sana
Di balik bukit yang tandus
Perjalanan yang menggetarkan
Menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak timbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur
Ketika aku tanya ia tersenyum jabat tanganku
Ia tak pernah tahu siapa gerangan ayah-ibunya
Yang masih diingat angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak ke pantai
Sejak saat itu yang dia tahu
Setiap hari harus di sini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
Untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah
Semakin jauh ke lembah di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi?
Comments (0)
The minimum comment length is 50 characters.