Puing
Puing berserakan di segenap penjuru
Bekas pertempuran
Bau amis darah, sisa asap mesiu
Sesak napasku
Mayat-mayat bergeletakan
Tak terkubur dengan layak
Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang
Di ujung sana banyak orang kelaparan
Ujung lainnya wabah busung menyerang
Di sudut sana banyak orang kehilangan
Sudut lainnya bayi bertanya bimbang:
"Mama, kapan Ayah pulang?"
"Mama, sebab apa perang?"
Mayat-mayat bergeletakan
Tak terkubur dengan layak
Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang
Puing berserakan di segenap penjuru
Bekas pertempuran
Bau amis darah, sisa asap mesiu
Sesak napasku
Mayat-mayat bergeletakan
Tak terkubur dengan layak
Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang
Di ujung sana banyak orang kelaparan
Ujung lainnya wabah busung menyerang
Di sudut sana banyak orang kehilangan
Sudut lainnya bayi bertanya bimbang:
"Mama, kapan Ayah pulang?"
"Mama, sebab apa perang?"
Mayat-mayat bergeletakan
Tak terkubur dengan layak
Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang
Comments (0)
The minimum comment length is 50 characters.